Mahabharata Tren Film Baru di Indonesia

Mahabharata lagi musim di Indonesia, cerita ini memang tidak ada matinya entah pewayangannya maupun serial film-nya, ini sudah terbukti dari terobosan baru ANTV yang menayangkan serial India yang di negaranya sendiri masih tayang sampai saat ini. Serial yang masih tayang di Star Plus Mumbai TV ini merupakan remake cerita dari kisah hidup Mahabharata yang memang sudah dikenal luas.
Jika Anda yang kenal dengan sosok Little Khrisna yang saat ini sedang tayang di ANTV, pasti kenal dengan sosok Dewa Khrisna. Dan Mahabharata ini merupakan serialnya. Walau begitu, tentu saja eksekusi dan jalan cerita antara animasi dan serialnya sangat berbeda jauh.
Awalnya Mahabharata di plot untuk tayang pukul 11.00 WIB. Namun selanjutnya ANTV mengganti jam tayangnya ke slot primetime atas banyaknya atensi dan (mungkin) pertimbangan bisa meraih share yang bagus. Karena program Campur-Campur yang digawangi oleh Melanie CS tak lagi bertaring ratingnya. Uniknya di slot barunya ini, Mahabharata mempunyai jam tayang yang sama dengan aslinya yaitu pukul 20.30, bedanya hanya pada perbedaan waktu antara India dan Indonesia sendiri.

mahabarat

Sinopsis

Kisah Mahabharata merupakan cerita epik antara dua kerajaan besar yang melakukan perang satu sama lain. Dipenuhi berbagai penokohan karakter yang kuat serta setting istana yang mewah, ceritanya akan mengaduk-aduk emosi penontonnya. Ceritanya juga beragam, mulai dari tentang perebutan kekuasaan, kisah pengorbanan, cerita cinta dan juga cerita kesenjangan antara para dewa dengan manusia.
Cerita dibuka dengan menyajikan kisah perebutan tahta dari negeri Hastinapura. Kerajaan ini diperintah oleh Klan Kuru yang memang sudah turun temurun memimpin kerjaan ini.
Prabu Santanu (Sameer Dharmadhikari) adalah seorang raja dari garis keturunan Sang Kuru, ia berasal dari Hastinapura. Ia menikah dengan Dewi Gangga (Vivana Singh) yang dikutuk agar turun ke dunia, namun Dewi Gangga meninggalkannya karena Sang Prabu melanggar janji pernikahan mereka. Hubungan Sang Prabu dengan Dewi Gangga sempat membuahkan anak yang diberi nama Dewabrata atau Bisma (Arav Chowdhary). Setelah ditinggal Dewi Gangga, akhirnya Prabu Santanu menjadi duda.

Beberapa tahun kemudian, Prabu Santanu melanjutkan kehidupan berumah tangga dengan menikahi Dewi Satyavati (Sayantani Ghosh ), puteri nelayan. Dari hubungannya, Sang Prabu berputera Sang Citrānggada dan Vichitravirya (Aryamann Seth). Citrānggada wafat di usia muda dalam suatu pertempuran, kemudian ia digantikan oleh adiknya yaitu Wicitrawirya. Wicitrawirya juga wafat di usia muda dan belum sempat memiliki keturunan. Atas bantuan Resi Byasa, kedua istri Wicitrawirya, yaitu Ambika (Aparna Dixit) dan Ambalika (Mansi Sharma), melahirkan masing-masing seorang putera, nama mereka Pandu (Arun Rana) yang merupakan putra dari Ambalika dan Dhritarashtra (Anoop Singh Thakur) yang merupakan putra dari Ambika.
Dhritarashtra terlahir buta, maka tahta Hastinapura diserahkan kepada Pandu, adiknya. Pandu menikahi Kunti kemudian Pandu menikah untuk yang kedua kalinya dengan Madrim, namun akibat kesalahan Pandu pada saat memanah seekor kijang yang sedang kasmaran, maka kijang tersebut mengeluarkan (Supata=Kutukan) bahwa Pandu tidak akan merasakan lagi hubungan suami istri, dan bila dilakukannya, maka Pandu akan mengalami ajal. Kijang tersebut kemudian mati dengan berubah menjadi wujud aslinya yaitu seorang pendeta.
Kemudian karena mengalami kejadian buruk seperti itu, Pandu lalu mengajak kedua istrinya untuk bermohon kepada Hyang Maha Kuasa agar dapat diberikan anak. Lalu Batara guru mengirimkan Batara Dharma untuk membuahi Dewi Kunti (Shafaq Naaz) sehingga lahir anak yang pertama yaitu Yudistira (Rohit Bharadwaj). Kemudian Batara Guru mengutus Batara Indra untuk membuahi Dewi Kunti shingga lahirlah Arjuna (Shaheer Sheikh), lalu Batara Bayu dikirim juga untuk membuahi Dewi Kunti sehingga lahirlah Bima (Saurav Gurjar), dan yang terakhir, Batara Aswin dikirimkan untuk membuahi Dewi Madrim, dan lahirlah Nakula (Vin Rana) dan Sadewa (Lavanya Bhardwaj).
Kelima putera Pandu tersebut dikenal sebagai Pandawa. Dretarastra yang buta menikahi Gandari, dan memiliki seratus orang putera dan seorang puteri yang dikenal dengan istilah Korawa. Pandu dan Dretarastra memiliki saudara bungsu bernama Widura. Widura memiliki seorang anak bernama Sanjaya, yang memiliki mata batin agar mampu melihat masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Keluarga Dretarastra, Pandu, dan Widura membangun jalan cerita Mahabharata.


Share This Article


0 Response to "Mahabharata Tren Film Baru di Indonesia"

Post a Comment