500 Days of Summer movie (2009) review : ( Bukan ) kisah cinta

Apa kabar, pernah mendengar 500 Days of Summer?atau bahkan sudah menonton?perlu ditekankan bahwa ini adalah (bukan) kisah cinta seorang pria dan seorang wanita. Sang pria adalah Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt), bercita-cita menjadi arsitek namun ia malah terdampar menjadi penulis kartu ucapan. Sejak kecil Tom tumbuh dengan memegang teguh kepercayaannya bahwa ia tidak akan pernah bisa hidup bahagia sampai ia bertemu dengan cinta sejatinya. Sebaliknya, sang wanita, Summer Finn (Zooey Deschanel) sama sekali tidak percaya apa itu cinta, karna orang tuanya bercerai waktu dia masih kecil. Jadi tidak ada dalam kamus Summer Finn istilah “pacar” atau “komitmen”, baginya hubungan yang ia jalani dengan pria-pria selama ini hanyalah hubungan pertemanan biasa yang dapat dengan mudah dan tanpa perasaan bersalah sedikitpun dapat ia putuskan kapan saja, seperti tanpa perasaan menyesal sedikitpun disaat ia memotong rambut hitam panjangnya yang indah itu.
Pada tanggal 8 Januari di musim semi yang indah, Tom akhirnya bertemu dengan Summer yang kebetulan bekerja sebagai asisten bosnya, dan pada saat itulah ia merasa bahwa Summer adalah wanita yang selama ini ia cari. Dan pada saat itu juga dimulailah a story of boy meets girl, but you should know upfront, this is not a love story.
Film ini memberikan cerita yang segar, baru dan benar-benar nyata. mungkin kebanyakan dari kita pernah mengalami kejadian ini. Saya pernah, hehe..
Kehadiran drama indie romantis satu ini benar-benar mampu menjadi sebuah kejutan besar yang menyenangkan karena berhasil mendapatkan tanggapan sangat positif baik dari para kritikus dunia maupun para penonton biasa. Bukan hanya sukses secara kualitas, film yang didistribusikan oleh Fox Searchlight Pictures ini pun berhasil meraup keuntungan yang sangat besar, dengan ‘hanya’ bermodalkan 7,500,000 juta dollar, film ini mampu meghasilkan pendapatan nyaris 10x lipatnya.
500-days-of-summer
Kesuksesan yang berhasil di capai oleh (500) Days of Summer tidak lepas dari aroma indie kental yang menyelimutinya, terlihat dari bagaimana Mark Webb berhasil mempresentasikan film ini dengan tampilannya yang kreatif, tidak lazim, penuh kebebasan sekaligus indah. Pengunaan gaya naratif disertai plot nonlinear juga menjadi daya tarik dan nilai plus tersendiri yang membuat segalanya menjadi tampak berbeda dan berkelas. Tampaknya gaya Mark Webb dalam menggarap video klip sangat berpengaruh besar membentuk ‘wujud’ ‘(500) Days of Summer ini.
Kejeniusan Mark Webb, Scott Neustadter dan Michael H. Weber memang sudah membuat film ini bisa tampil sebaik ini. Sebagai seorang sutradara spesialis video klip, Mark Webb di debut film layar lebar pertamanya ini mampu menyuguhkan warna yang masih sedikit atau bahkan baru.
Jika Webb sukses membentuk ‘wujud’ film ini, Scott Neustadter dan Michael H. Weber yang bertugas sebagai penulis naskah pun tidak ketinggalan mengisi ‘jiwa’ film dengan manyajikan kisah percintaan dan romantisme yang bisa dibilang ‘akrab’, khususnya bagi para penonton pria. Bisa dibilang hampir semua pria pernah merasakan pengalaman bagaimana indahnya jatuh cinta, bagaimana pahitnya di putus oleh kekasih, bagaimana rasanya menjalani hari-hari penuh penderitaan tanpa kehadiran kekasih, dan bagaimana jika wanita yang kita taksir selama ini ternyata hanya menganggap hubungan yang selama ini dibangun hanya sebatas sahabat, walaupun tindakannya sendiri terkadang melebihi dari seorang sahabat. Semua konflik-konflik tersebut mampu dihadirkan dengan dialog-dialog segar dan menyenangkan bahkan tidak jarang membuat kita tersenyum atau mungkin tertawa lepas atau bahkan merasa mengenaskan melihat bagaimana hubungan tidak wajar Tom dan Summer yang berlangsung selama 500 hari yang penuh suka duka tersebut.
Joseph Gordon-Levitt maupun Zooey Deschanel tampaknya benar-benar sangat menikmati peran mereka disini sebagai pasangan ‘teman’ yang serasi. Meyenangkan memang melihat bagaimana kedua karakter ini berinteraksi satu sama lain apalagi dengan kekompakan  yang dibangun dengan sangat kuat, kedua aktor-aktris mampu memberikan pertunjukan yang mempesona.
Setelah kamu menonton film ini, kamu akan bisa menilai sendiri apakah ini kisah cinta atau bukan seperti yang disampaikan oleh narasi film ini.
SINOPSIS
Tom melihat Summer untuk pertama kalinya pada tanggal 8 Januari. Dan pada saat itu juga dimulailah a story of boy meets girl, but you should know upfront, this is not a love story.
Berikutnya scene beralih saat Tom yang baru putus dengan Summer lalu memecahkan piring satu per satu. Kedua temannya merasa lebih lega setelah Rachel Hansen (Chloe Moretz), adik Tom muncul untuk membantu mereka menghadapi Tom yang tengah depresi. Tom lalu mencurahkan isi hatinya mulai dari hari ke-4 saat ia tanpa sengaja bertemu dengan Summer di lift dan gadis itu ternyata menyukai musik yang tengah didengarkan Tom dengan head phone-nya. Di hari ke-8 Tom memiliki kesempatan bicara lebih banyak dengan Summer.
Scenes-from-the-Film-500-days-of-summer-8397162-2560-1707
Scene demi scene bergulir secara random sesuai ingatan Tom. Pada hari ke-154 Tom menggambarkan perasaan cintanya pada Summer pada temannya sebagai berikut, "I'm in love with Summer. I love her smile. I love her hair. I love her knees. I love this heart-shaped birth mark she has on her neck. I love the way she sometimes licks her lips before she talks. I love the sound of her laugh. I love the way she looks when she's sleeping." Sebaliknya pada hari ke-322 Tom berkata demikian tentang Summer, "I hate Summer. I hate her crooked teeth. I hate her 1960's haircut. I hate her knobby knees. And I hate her cockroach-shaped splotch on her neck. I hate the way she smacks her lips before she talks. And I hate the way she sounds when she laughs."
Di hari ke-11 Tom bercerita pada Rachel bahwa Summer menyukai Magritte and Hopper, lalu di hari ke-28 saat seisi kantor pergi ke tempat karaoke seusai jam kerja, Tom akhirnya bisa berbincang lebih jauh dengan Summer. ini dialog di hari ke-28 :
Summer: There's no such thing as love. It's a fantasy.
Tom: Well, I think you're wrong.
Summer: Okay well, what is it that I'm missing then?
Tom: I think you know it when you feel it.

Scene berikutnya lalu bercerita tentang perjalanan cinta Tom-Summer dari saat mereka pertama kali berciuman di dekat mesin fotocopy pada hari ke-31, berjalan-jalan ke IKEA untuk melihat wastafel dan spring bed dan berpura-pura itu rumah mereka, berjalan-jalan melihat bangunan kota, lalu hari-hari saat mereka bertengkar dan berbaikan lagi, hingga hari di mana Tom menyadari bahwa antara harapan dan kenyataan ternyata berbeda sama sekali. Summer mengundangnya datang ke pesta bukan untuk melanjutkan kisah ‘cinta’ mereka. Sebaliknya pada hari itu Summer bertunangan dengan pria lain.
Di akhir cerita Summer menjelaskan pada Tom bahwa ia tidak pernah merasa yakin bahwa Tom adalah jodohnya, bahkan pada saat mereka masih bersama. Summer lalu bercerita bahwa pertemuannya dengan pria yang sekarang menjadi suaminya juga tidak terbayangkan olehnya. Ia tengah membaca buku Dorian Gray dan seorang pria bertanya padanya tentang isi buku itu. Tidak pernah terbayang oleh Summer dan ia sendiri terkejut karena ia tadinya adalah gadis yang tidak ingin menjadi kekasih siapa pun dan sekarang ia adalah seorang isteri. Summer berkata bahwa hal ini memang sudah ditakdirkan. Scene ini terasa agak mengharukan.
Berikutnya pada hari Rabu di tanggal 23 Mei, Tom yang telah berhenti bekerja sebagai pembuat kartu ucapan datang untuk wawancara kerja di sebuah gedung dan tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang akan menjadi kompetitornya. Mereka lalu berbincang dan gadis itu mengatakan pernah melihat Tom di Angelus Plaza saat melihat bangunan kota. Tom yang lalu dipanggil masuk ke ruangan untuk bertemu dengan pewawancaranya lalu menawari gadis itu untuk minum kopi bersama setelah itu. Meski sebelumnya Tom meyakini bahwa menemukan belahan jiwanya tidak ada hubungannya dengan nasib, takdir atau pun sudah ditakdirkan, tapi hanya sebuah kebetulan; tak urung Tom terhenyak saat gadis itu menyebutkan namanya: Autumn (Minka Kelly). Seolah hari-harinya bersama Summer memang sudah ditakdirkan berakhir karena ia akan bertemu dengan Autumn. Di antara banyak nama, Tom justru bertemu dengan gadis bernama Autumn yang juga nama sejenis musim.

500 Days of Summer Trailer

Sumber : Berbagai Sumber

Share This Article


0 Response to "500 Days of Summer movie (2009) review : ( Bukan ) kisah cinta"

Post a Comment