Apa kabar,
Hari ini saya akan menyajikan Extremely Loud and Incredibly Close (2011) Review yang didasarkan pada novel berjudul sama karya Jonathan Safran Foer yang dirilis perdana pada tahun 2005, Extremely Loud and Incredibly Close adalah film tentang tragedi 9/11 yang menimpa masyarakat Amerika Serikat tapi diceritakan dari sudut pandang yang berbeda, bahkan tidak biasa.
Film ini tidak mengisahkan mengenai sekumpulan karakter yang terjebak dalam gedung World Trade Center yang kemudian hancur ketika diserang sekumpulan teroris. Film ini juga bukan sebuah kisah dari karakter yang berhasil meloloskan diri dan selamat dari tragedi tersebut. Extremely Loud and Incredibly Close lebih bercerita pada dampak tragedi 9/11 pada masyarakat Amerika, khususnya sang karakter utama, hidup dalam struktur sosial yang begitu berubah seusai terjadinya tragedi tersebut. Sebuah sudut pandang yang unik, cukup menjanjikan.
SINOPSIS
Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Eric Roth (The Curious Case of Benjamin Button, 2008), Extremely Loud and Incredibly Close mengisahkan mengenai kehidupan Oskar Schell (Thomas Horn), seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, setelah ditinggalkan sang ayah, Thomas Schell (Tom Hanks), yang menjadi salah satu korban dalam tragedi 9/11. Oskar berbeda dengan anak-anak lainnya. Ia adalah seorang penderita sindrom Asperger – lebih dikenal dengan sebutan autis – yang membuatnya seringkali memiliki jalan pemikiran yang berbeda dengan anak-anak lainnya sehingga kesulitan untuk bersosialisasi. Beruntung, Oskar memiliki ayah yang begitu peduli dan mengerti bagaimana jalan pemikirannya. Sang ayah kerapkali memberikan sebuah permainan yang berbau petualangan yang terus melatih jalan pemikiran Oskar sekaligus mengharuskannya untuk berbaur di tengah-tengah masyarakat.
Setahun setelah meninggalnya sang ayah, Oskar kemudian menemukan sebuah kunci yang dianggapnya merupakan sebuah jawaban bagi sebuah tugas yang dulu sempat diberikan ayahnya kepada dirinya namun belum sempat diselesaikannya. Tanpa sepengetahuan sang ibu, Linda Schell (Sandra Bullock), Oskar lalu menjelajahi seluruh kota New York, mencari pintu yang tepat sebagai pasangan dari kunci yang ia miliki. Dalam perjalanannya, Oskar menemui begitu banyak orang-orang baru, yang akhirnya justru mendapatkan pengaruh dari kedatangan Oskar dalam kehidupan mereka. Salah satunya adalah seorang pria tua (Max von Sydow) yang semenjak lama telah memutuskan untuk berhenti berbicara karena trauma akan Perang Dunia II. Bersama pria tua tersebut, Oskar menjelajahi kota New York sekaligus menemukan kembali berbagai arti kehidupan yang selama ini tidak pernah mereka sadari sebelumnya.
Dengan menyentuh tema tragedi 9/11, dan perjuangan seorang anak untuk menyelesaikan sebuah tugas yang pernah diberikan sang ayah agar ia dapat merasakan kembali kedekatan dirinya dengan sang ayah, Extremely Loud and Incredibly Close adalah film yang sangat menyentuh.
Momen-momen berharga dalam Extremely Loud and Incredibly Close berhasil hadir secara efektif akibat penampilan berkelas dari para jajaran pemerannya. Thomas Horn tampil begitu mengesankan sebagai Oskar. Begitu juga dengan Tom Hanks, Viola Davis dan Jeffrey Wright yang walaupun mendapatkan porsi peran yang terbatas, namun hadir dengan penampilan yang sangat memuaskan.
Namun, penampilan terkuat film ini berhasil dihadirkan oleh Sandra Bullock dan Max von Sydow. Khususnya Bullock, yang berhasil tampil dalam kapasitas drama yang melebihi penampilannya yang diganjar sebuah Academy Awards dalam The Blind Side dan terlihat mendekati penampilan apiknya dalam Crash (2005). Penampilan Bullock dalam Extremely Loud and Incredibly Close mungkin adalah penampilan drama terbaik yang pernah ia berikan di sepanjang karirnya sebagai seorang aktris hingga saat ini.
Trailer Extremely Loud and Incredibly Close
Sumber : Berbagai sumber
Share This Article
0 Response to "Extremely Loud and Incredibly Close (2011)"
Post a Comment