Apa kabar,
Inilah kisah drama yang akan membuat kita bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang Will Smith lakukan, sih?”, ”Dia punya rahasia apa?”, ”Pengalaman buruk apa yang pernah dia lalui sampai dia seperti itu?”, atau, “Film ini menceritakan apa, sih?”. Pertanyaan saya sendiri di film ini selama 30 menit pertama adalah “Apa sih yang Will Smith lakukan?”, akhirnya saya menemukan jawabannya setelah melanjutkan menikmati akting keren dari Will Smith, dan cerita yang membuat penasaran ini.
Gabriele Muccino, sutradara dari italia yang juga menggarap film keluarga berjudul The Pursuit of Happyness yang diperankan oleh Will Smith juga, memang pintar membuat teka-teki perjalanan emosional. Buktinya sudah ia lakukan di film ini.
Prolog Film ini dimulai dengan adegan Tim Thomas (Will Smith) yang menelepon 911 dan meminta mobil ambulance karena ada korban bunuh diri, setelah ditanya oleh operator siapa korbanya, Tim Thomas menjawab “Saya”.
Awalnya, kehidupan Tim Thomas (Will Smith) berjalan baik-baik saja. Tim adalah seorang insinyur penerbangan yang memiliki masa depan cemerlang. Namun kehidupanya berubah ketika Tim mengalami kecelakaan yang merenggut 7 nyawa termasuk kekasihnya, Sarah Jenson (Robinne Lee).
Kecelakaan terjadi karena Tim menerima SMS saat mengemudi sehingga dia tidak menyadari mobilnya salah jalur. Kecelakaan itu mengubah seluruh hidup Tim, ia tak pernah bisa memaafkan kesalahan yang ia lakukan hingga suatu saat Tim mengambil sebuah keputusan gila untuk menebus semua kesalahan yang telah ia lakukan.
Dengan memanfaatkan identitas saudaranya Ben Thomas (Michael Ealy) yang bekerja sebagai petugas pajak, Tim bermaksud mencari identitas yang tepat untuk tujuh orang yang layak, ramah dan baik yang memerlukan donor organ untuk menebus tujuh nyawa yang hilang karena kesalahannya dengan mengunjungi masing-masing orang pilihannya Tim mengaku sebagai Ben Thomas dan menggali informasi yang diperlukan dari mereka.
Tim mendonorkan salah satu cuping paru-parunya untuk Ben saudaranya. Kemudian ia mendonorkan bagian dari livernya untuk Holly (Judyann Elder), ginjalnya untuk George (Bill Smitrovich), dan sum-sumnya untuk Nicholas (Quintin Kelley). Tim juga memberikan rumahnya untuk Connie Tepos (Elpidia Carrillo) yang sering dianiaya suaminya.
Ben kemudian berencana mendonorkan kornea mata dan jantungnya pada Ezra Turner (Woody Harrelson) dan Emily Posa (Rosario Dawson). Untuk mencapai tujuan itu, Tim jelas harus rela mengorbankan nyawanya.
saya sempat kaget sebelum menyadari bagaimana jalan cerita film ini, ketika melihat Tim menelepon ke Ezra Turner (Woody Harrelson) yang menjadi operator sebuah jasa layanan masyarakat dengan membentak-bentak dan mengucapkan makian yang jelas tidak pantas diberikan kepada Ezra yang ketika itu masih buta. Baru setelah beberapa waktu saya menyadari bahwa telepon itu tadi adalah untuk menguji kesabaran dan kebaikan Ezra, calon penerima donor mata Tim.
Timing yang pas dan kekuatan akting Will Smith yang sangat bagus memang menjadi kunci dari keberhasilan film ini. Meski tak tahu persis apa yang dilakukan oleh pemeran utamanya, penonton bisa terhanyut dengan ekspresi wajah Will Smith yang menyiratkan kepedihan yang dalam.
Namun tentu saja ada sedikit yang mengganjal dari jalan cerita yang disuguhkan film ini. Meski pada akhirnya penonton mengetahui motivasi di balik semua yang dilakukan sang tokoh utama, tetap saja kualitas yang dimiliki oleh Tinm Thomas ini jadi sedikit kurang 'manusiawi'. Bisa dibilang tak akan ada orang yang memiliki kualitas seperti Tim Thomas ini di alam nyata. Untungnya keganjilan itu tak sampai merusak keseluruhan jalinan cerita dan membuat film ini tetap menarik ditonton hingga detik terakhir.
Seven Pounds Trailer
Share This Article
0 Response to "Seven Pounds : Will Smith Menebus 7 Nyawa"
Post a Comment