Review & Trailer : 9 Summers 10 Autumns (2013) Ihsan Tarore jadi Direktur di New York

Apa kabar, 9 Summers 10 Autumns telah hadir di bioskop indonesia. Bagaimana film ini? Apakah semenarik film-film Indonesia pendahulunya? Sebuah film dengan penceritaan mengenai kisah perjalanan seseorang dalam mencapai kesuksesan ini sudah sering diangkat dan memang cukup mudah menarik minat penonton Indonesia. Apalagi, jika kisah tersebut diangkat dari kisah nyata yang memiliki daya emosional yang kuat dan digarap dengan bagus, karena banyak diantara film sejenis yang terkesan terlalu memaksakan inspirasi dan kisah yang menyentuh ke penontonnya.
SINOPSIS
Diadaptasi dari novel berjudul sama yang diangkat dari perjalanan hidup penulisnya sendiri, Iwan Setyawan, yang berkat kegigihannya, mampu menembus batas mimpi dan sukses menjadi direktur sebuah perusahaan ternama di New York, Amerika Serikat. Berlatar belakang cerita di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 Summers 10 Autumns bercerita mengenai kehidupan seorang pemuda bernama Iwan Setyawan (Ihsan Tarore) yang merupakan anak lelaki satu-satunya dari lima anak yang dimiliki oleh pasangan Bapak (Alex Komang) dan Ibuk (Dewi Irawan). Terlahir dari keluarga yang berada dalam kondisi ekonomi yang cenderung serba kekurangan, Iwan dan saudara-saudaranya semenjak kecil telah membiasakan diri untuk hidup secara sederhana. Walau begitu, Bapak dan Ibuk selalu menanamkan arti pentingnya memiliki pendidikan kepada tiap anaknya karena mereka percaya bahwa ilmu dan pengetahuanlah yang akan membawa anak-anak mereka ke jenjang kehidupan yang lebih baik dari mereka.
136326837576012_300x432Prinsip itulah yang kemudian tertanam dalam pada diri Iwan. Dalam kesehariannya, Iwan terus bergiat diri dalam menuntut ilmu. Dan dengan kecerdasannya, Iwan kemudian berhasil meraih bangku kuliah tanpa harus mengikuti ujian masuk. Berbagai tantangan yang berhasil ia taklukkan, baik dalam kehidupan maupun pendidikannya, telah menempa Iwan menjadi sosok yang lebih kuat dan optimis dalam memandang masa depannya. Dan secara perlahan, kerja keras yang selama ini ia lakukan mulai membuahkan sukses. Sebuah kesuksesan yang bahkan mampu melebihi impian masa kecilnya untuk dapat memiliki sebuah kamar tidur sendiri di rumahnya.
Beda 9 Summers 10 Autumns dari  film drama bertema sama adalah film ini memiliki kisah yang luas dan tidak melulu berkonsentrasi pada karakter utama yang berusaha untuk meraih mimpi maupun memperbaiki kehidupannya. Naskah cerita film ini ditulis oleh Ifa Isfansyah, Fajar Nugros dan Iwan Setyawan sendiri, 9 Summers 10 Autumns justru memberikan keluarga Iwan porsi penceritaan yang cukup besar dimana digambarkan keluarga adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pribadi karakter Iwan dan merekalah yang menjadi pemicu dirinya untuk berusaha untuk melakukan berbagai hal terbaik untuk kehidupannya. Sutradara Ifa Isfansyah mampu dengan baik mengeksplorasi naik turunnya hubungan yang terjadi antara karakter Iwan dengan keluarganya. Hasilnya, walaupun konfik dalam film ini belum bisa dikatakan sebagai yang istimewa, 9 Summers 10 Autumns telah mampu tampil memukau dan menarik minat penonton dalam penceritaannya.
Ifa berhasil memberikan detil yang dibutuhkan 9 Summers 10 Autumns ini sehingga film ini terkesan lugas, tidak dipaksakan. Ini adalah (mungkin) kebiasaan Ifa dalam menggarap sebuah film dengan kualitas seperti ini, lihat saja film Sang Penari (2011) yang kualitasnya masih sulit untuk ditandingi sampai saat ini. Ifa, dengan dukungan talenta akting dan produksi yang ia miliki, mampu memberikan arahan yang tepat kepada setiap jajaran pemeran filmnya untuk memberikan penampilan yang meyakinkan. Begitu pula dengan kualitas tata produksi, mulai dari tata musik, sinematografi hingga desain produksi, yang terancang demikian rapi dan tampil saling berpadu kuat dalam mengisi atmosfer emosional presentasi cerita.
Berbicara mengenai penampilan para pemeran, 9 Summers 10 Autumns berhasil hadir dengan kualitas akting yang begitu memukau dari setiap pemerannya. Sebagai karakter Iwan Setyawan, Ihsan Tarore mampu menghidupkan karakter yang ia perankan dengan begitu meyakinkan – mulai dari cara berucap, gerak tubuh hingga selera fashion karakter tersebut. Alex Komang dan Dewi Irawan hadir dalam dua karakter yang saling bertolak belakang satu sama lain namun jelas terlihat sama-sama tak terpisahkan. Kerasnya karakter Bapak yang diperankan Alex Komang serta kelembutan karakter Ibu yang dihadirkan Dewi Irawan mampu terefleksi dengan baik pada diri karakter Iwan Setyawan berkat ‘hubungan’ yang terjalin meyakinkan antara ketiga aktor. Para pemeran pendukung seperti Agni Pratistha, Ence Bagus, Epy Kusnandar dan Ria Irawan juga menambah kekuatan dalam film 9 Summers 10 Autumns ini.
Mungkin film ini seperti kebanyakan film bertema sama, konflik dalam film ini pun tidak sedramatis film-film pendahulunya. Namun, dengan tangan dingin Ifa dalam memaparkan jalan cerita film ini alhasil film ini mampu membuat sebuah tontonan yang berkualitas dan tidak terkesan dipaksakan.Dan dengan pengarahan Ifa yang begitu kuat kepada alur cerita, para pemeran serta produksi filmnya, 9 Summers 10 Autumns mampu menjelma menjadi sebuah penceritaan drama yang humanis, meyakinkan serta tampil dengan sisi emosional cerita yang begitu hangat dalam menyentuh tiap penontonnya.

Trailer 9 Summers 10 Autumns

Share This Article


0 Response to "Review & Trailer : 9 Summers 10 Autumns (2013) Ihsan Tarore jadi Direktur di New York"

Post a Comment